Pages

Kamis, 31 Desember 2009

Riset Pemasaran

Tahap-tahap Melakukan Riset Pemasaran

Monday, 12 May 2008 Untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, riset pemasaran menggunakan metode yang sistematik dan obyektif. Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifat baku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.

Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:

1. Menetapkan masalah riset

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
1. Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi
2. Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien
3. Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset
2. Penentuan desain riset

Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan

Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
1. Eksploratori à tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
2. Deskriptif à tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu
3. Kausal à tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti
3. Metode pengumpulan data (primer atau sekunder)

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untukmenjawab masalah risetnya secara khusus
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
1. Wawancara
2. Focus group discussion
3. Teknik proyeksi
4. Survei
5. Observasi
6. Eksperimen

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di lapangan.
4. Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis

Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
1. Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey. Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup
2. Merancang skala penilaian hasil kuesioner
3. Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner
5. Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti
6. Penulisan dan penyampaian proposal riset.

Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi:
1. Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset
2. Latar belakang masalah
3. Penentuan masalah dan tujuan riset
4. Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset
5. Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
6. Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa
7. Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut
8. Waktu dan biaya riset
9. Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner
7. Pengumpulan data
8. Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data
9. Analisis dan penginterpretasian hasil riset
10. Penulisan dan penyampaian laporan akhir


Referensi :
- Written by Cut Haji Muna Kartika
Monday, 12 May 2008
- http://www.midas-solusi.com/knowledge-space,en,detail,39,tahap-tahap-melakukan- riset-pemasaran

Citra Produk


CITRA proXL DI MATA PELANGGAN

Di Indonesia terdapat lima operator selular yang mana tiga diantaranya merupakan operator selular terbesar dan bersaing ketat, diantaranya yaitu: Excelcom, Satelindo GSM, dan Telkomsel. Sedangkan dua operator selular lainnya yaitu Lippotelekom dan Indosat-M3 masih merupakan pendatang baru dalam persaingan ini.
Persaingan antar operator selular tersebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persaingan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu fasilitas dan pelayanan mereka. Dimana persaingan ini terjadi karena masing-masing operator selular tersebut bertujuan untuk merebut pelanggan yang terbanyak.

proXL adalah sebuah produk dari operator selular Excelcom bersistem GSM (Global Satelite for Mobile Communication), yang mempunyai slogan “Tak Hanya Bicara” ini mempunyai arti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh proXL tidak hanya terbatas pada pembicaraan konvensional saja, tetapi juga mencakup fasilitas SMS (Short Message Service), Mobile Banking (merupakan kerjasama proXL dengan m-BCA), dan fasilitas lainnya. Selain itu pula proXL menyedikan fasilitas pelayanan isi ulang elektronik yang mana fasilitas ini tidak dimiliki oleh operator selular lain.

Dari latar belakang tersebut diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana citra proXL di mata pelanggan, yang mana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UMM yang menjadi pengguna kartu selular tersebut.
Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.

Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan sampel Aksidental (Actidental Sampling) yang mana ditemukan jumlah sampel sebanyak 27 orang mahasiswa UMM dari berbagai macam fakultas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel-tabel, prosentase, dan tabulasi frekuensi, dengan cara memberikan makna pada tabel yang tersaji.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian responden terhadap citra proXL adalah positif. Asumsi ini disebabkan beberapa faktor yakni : fasilitas dan pelayanan proXL yang lebih banyak, modern, dan canggih, dan juga proXL dinilai cocok bagi semua kalangan baik kalangan eksekutif, mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun kalangan lainnya.

Namun citra yang positif ini tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya yang malah cenderung tidak mendukung citra tersebut. Masalah signal yang lemah masih menjadi kendala utama bagi responden jika mereka berada di dalam ruangan, daerah-daerah tertentu atau kota-kota kecil. Selain itu pula responden merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif pulsa proXL yang lebih mahal jika dibandingkan dengan operator selular lain. Meskipun faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut dapat ditutupi oleh pihak proXL dengan promosi/publikasi secara besar-besaran.


Referensi :

- http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2003-sitifahrin-283
- Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-06-10 10:56:10
Oleh : Siti Fahrina (97220103 ), Social Science
Dibuat : 2003-06-10, dengan 3 file