Pages

Senin, 16 November 2009

Gaya Hidup Masyarakat Dalam Membeli Produk Mie Instan Indomie


Saat ini kecenderungan pada sebagaian masyarakat dalam kebutuhan akan karbohidrat tidak hanya terpenuhi hanya dengan mengkonsumsi nasi. Adanya tuntutan bahwa segala sesuatu harus serba cepat dan praktis, maka mie instant menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut. Hal ini terjadi karena selain praktis, harga mie instant terbilang relatif murah, dan tersedia dalam berabagai macam pilihan rasa, selain itu mie instant juga banyak tersedia di mana-mana.

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Apalagi bila hidup jauh dari orang tua, mie instan tentu menjadi pilihan utama.

Mie instant merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Dengan berkembangnya produk mie dan teknologi pembuat mie maka semakin banyak jenis mie instant yang beredar di pasaran, salah satunya adalah mie instan Indomie dari Indofood. Saat ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus.

Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo. Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).

Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)


Referensi :
http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instant/